Gurun.no – Halaman IPS Kelas 7 SMA Kunci Jawaban 222-224 Kurikulum Merdeka. Halo para guru, pada pembahasan artikel kali ini akan disajikan informasi materi sejarah lokal Laksamana Malahayati pada halaman 222-224, serta kunci jawaban pada latihan 8.
Materi ini dapat Anda temukan di Buku Pelajaran IPS Kelas 7 Belajar Mandiri, Bab 4, Pemberdayaan Masyarakat, halaman 222-224.
Kali ini kita akan membahas sejarah lokal, Laksamana Malahayati dan jawaban tugas 8 di halaman 222-224.
Halaman IPS Kelas 7 SMA Kunci Jawaban 222-224 Kurikulum Merdeka
V . Laksamana Malahayati
Di Kerajaan Aceh, ada seorang laksamana perempuan bernama Keumalahayati. Keberadaan keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga dalam literatur Barat (misalnya dalam bahasa Belanda, Inggris, Portugis, dan Prancis). Dia adalah laksamana wanita pertama di dunia modern.
Konflik antara Aceh dan Portugis berlanjut hingga akhir seperempat abad ke-17 dari abad ke-16. Dalam konflik antara Aceh dan Portugis, muncul tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan eksistensi Kerajaan Aceh. Di antara yang paling heroik adalah Keumalahayati. Keumalahayati dikenal oleh penduduk setempat (Aceh) sebagai Malahayati atau Hayati.
Jika ditarik silsilahnya, Kemalahayati masih merupakan keturunan sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya adalah seorang laksamana bernama Mahmoud Syah. Nama kakeknya adalah Muhammad Said Siya, seorang laksamana yang juga anak dari Sultan Salahuddin Siya yang bertahta dari tahun 1530-1539 Masehi.
Keumalahayati adalah laksamana wanita Kerajaan Aceh. Ia memimpin armada kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Alaidin Riyatsyah Al Mukminul (1589-1604). Sebelum menjadi laksamana, Keumalahayati memimpin regu putri. Satuan ini beranggotakan wanita yang suaminya tewas di medan perang saat perang antara Aceh dan Portugis.
Pembentukan pasukan adalah idenya agar wanita yang suaminya tewas di medan perang bisa membalas dendam. Permintaan itu disetujui oleh Sultan Aceh. Detasemen perempuan bernama Inong Bale mendapat pangkalan berupa Benteng Kuta Inong Bale. Keumalahayati memimpin lebih dari 2.000–3.500 prajurit.
Lembar kerja 9 Pelajaran individu
• Apa penyebab dan akibat dari konflik Aceh dan Portugis?
Membalas:
Akibat konflik Aceh dan Portugis
Aceh merupakan daerah yang sangat gigih menentang penjajahan Portugis dan Belanda.
Diskusi
Penyebab perang di Aceh dengan Portugis adalah keinginan Portugis untuk menghancurkan Aceh yang berkembang pesat setelah Portugis menguasai Malaka dan para pedagang memindahkan jalur perdagangannya ke Aceh. Portugis melihat ini sebagai ancaman, sehingga mereka melancarkan serangan pada tahun 1523 dan 1524 namun gagal menguasai Aceh. Aceh juga menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629, namun gagal mengusir Portugis.
Akibat konflik Aceh dan Portugis
Darma Vangsa (Iskandara Muda), Keumalahayati dan pasukannya dikatakan berhasil melawan Portugis.
Apalagi tokoh penting tersebut diketahui berhasil mengusirnya pada Pertempuran Teluk Krueng Rai.
Dalam pertempuran tersebut, Keumalahayati gugur dan dimakamkan di lereng Kota Dalam, bukit terlarang di Kampung Nelayan.
Para sastrawan dunia Barat menjuluki sosok Keumalahayati Penjaga Kerajaan Aceh.
Tak hanya itu, sosok Malahayati juga masuk dalam jajaran 7 jenderal wanita dunia dan prajurit wanita terbaik sepanjang masa.
Pertempuran Aceh dan Portugis pun berakhir setelah Portugis harus mundur dari Malaka karena telah direbut Belanda pada tahun 1641.
Keumalahayati menjabat sebagai laksamana yang membawahi sejumlah angkatan laut. Tugas lainnya adalah mengawasi kapal perang (galai) milik kerajaan Aceh dan pelabuhan di bawah syakhbandar. Pada masa Laksamana Keumalahayati kapal perang dan detasemen gajah menjadi kekuatan utama tentara kerajaan Aceh. Selain berada di pusat pemerintahan kerajaan, kapal perang ini juga disimpan di daerah bawahan.
Kekuatan Kemalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh menerima pertunangan dengan Belanda. Pada tanggal 21 Juni 1599, kapal Belanda de Leeuw dan Leeuwin berlabuh di ibu kota kerajaan Aceh. Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman, dua bersaudara, memimpin kedua kapal tersebut. Kapal Belanda itu disambut baik oleh Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh mengharapkan kerja sama yang baik dalam perdagangan lada.
Namun rupanya kapal Belanda itu akan menimbulkan masalah bagi kerajaan Aceh. Laksamana Keumalahayati menggagalkan upaya Belanda. Menurut cerita, Cornelis de Houtman dibunuh Kemalahayati dalam duel satu lawan satu di geladak kapal. Sedangkan Frederick de Houtman menjadi tawanan Kerajaan Aceh. Selain laksamana yang cerdas, Keumalahayati juga menjabat sebagai ketua pasukan. Posisi lain yang dipegang adalah diplomat. Ia menjadi diplomat ulung dan bertanggung jawab untuk mengawasi hubungan luar negeri.
Membentuk armada Inong Bale, Keumalahayati pernah bersumpah setia kepada Sultan atas nama Tuhan. Ia akan melawan musuh Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan. Keumalahayati tetap memegang sumpah tersebut hingga akhirnya gugur di medan perang yang dimenangkan Aceh.
Darma Vangsa (Iskandar Muda), Keumalahayati dan pasukannya berhasil melawan dan mengusir Portugis di Pertempuran Teluk Krung Raya. Kuemalahayati jatuh dan dimakamkan di lereng bukit Kota Dalam yang terletak di bukit terlarang di Kampung Nelayan. Para sastrawan dari dunia Barat menyebutnya sebagai Penjaga Kerajaan Aceh, dan sosok Malahayati termasuk dalam 7 panglima wanita dunia, sekaligus prajurit wanita terbaik sepanjang masa.
Demikian pembahasan soal yang disajikan tentang kunci jawaban IPS kelas 7, hlm. 222-224 Kurikulum Mandiri, Bab 4, Pemberdayaan Masyarakat dalam Sejarah Lokal, Laxamana Malahayati.
Semoga ini bermanfaat.
Penolakan tanggung jawab:
• Jawaban dan pembahasan dalam postingan ini mungkin berbeda dengan jawaban dan pembahasan dari sumber lain.
• Jadikan postingan ini sebagai salah satu referensi Anda saat menjawab pertanyaan, bukan referensi utama dan satu-satunya.
• Postingan ini tidak sepenuhnya benar.