Kunci Jawaban Menelaah Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi


Kunci jawaban pengecekan penggunaan tanda baca dan kata serapan dalam teks biografi. Halo sahabat Gurun, pada artikel kali ini kami akan menyajikan informasi tentang kunci belajar penggunaan tanda baca dan pinjaman dalam teks biografi. Pembahasan masalah ini dapat ditemukan dalam buku Pintar Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X SMA/SMK.

Kali ini sobat akan mengkaji penggunaan tanda baca dan kata serapan dalam teks biografi Mohammad Hatta. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pemahaman Anda.

Untuk penjelasan lengkapnya, mari kita simak ulasan berikut ini bersama-sama!

Kunci jawaban Mencermati penggunaan tanda baca dan kata serapan dalam teks biografi, Kurikulum Merdeka SMA Indonesia Kelas 10 Halaman 140

Biografi Mohammad Hatta

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Nama Mohammad Hatta berasal dari nama Muhammad Atar, yang diambil dari nama lengkap seorang tokoh muslim yaitu (Ahmad ibn) Muhammad (Ibn Abd al-Karim ibn) Ataillah al-Sakandari, penulis kitab Al- Hikma. Penduduk Bukittinggi menyebut Mohammad Hattu dengan nama Athar. Hatta lulus dari Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916, kemudian pada tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang. Sekolah berikutnya adalah milik Pangeran Hendrik, yang lulus pada tahun 1921. Hatta mengikuti kuliah di Handels Hoogere (HHS) di Rotterdam, Belanda, dengan jurusan ekonomi publik. Hatta lulus pada tahun 1932 dengan gelar di bidang ekonomi. Pengalaman Bang Hatta berorganisasi dimulai dengan menjadi anggota Klub Sepak Bola Walet saat belajar di Sekolah MULO di Padang dan kemudian menjadi Bendahara. Pada akhir tahun 1917, Bung Hatta diangkat menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Padang.

Baca juga: Kunci Jawaban Uji Kompetensi Hal 164 Ilmu Komputer Kelas VIII SMP Kurikulum Merdeka

Awal kehidupan politik Hatta dimulai ketika ia bersekolah di Belanda. Hatta bergabung dengan Indische Vereniging (Indian Association), yang sebenarnya merupakan organisasi publik, namun kemudian berubah menjadi organisasi politik dan berperan aktif di dalamnya. Ini khususnya

karena pengaruh Ki Hajar Dewantara, Dowes Dekker dan Sipto Mangunkusumo pada tahun 1913 ketika mereka tidak diperbolehkan pindah ke Indonesia. Pada tahun 1924, Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Persatuan Indonesia (PI). Nama Hatta semakin dikenal oleh mahasiswa Indonesia di Belanda saat diangkat menjadi Bendahara PI. Karena berpengalaman

mengepalai majalah, kemudian dia diinstruksikan untuk memimpin majalah Indigo Poetra yang diterbitkan oleh asosiasi. Kemudian Indies Poetra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Saat Hatta terpilih menjadi ketua IP, ia menyampaikan pidato

pengukuhan bertajuk Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur ekonomi dunia dan konflik kekuasaan. Setelah PI di bawah Hatta menunjukkan banyak perubahan. Perhimpunan ini memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan pergerakan nasional di Indonesia.

23 September 1927 Hatta bersama Ali Sastroamijojo-Nazir Datuk Pamunjak-Abdul Majid Jojoadhiningrat; ditangkap oleh otoritas Belanda atas tuduhan menjadi anggota partai terlarang dan penghasutan melawan monarki Belanda. Semua tuduhan itu dibantah dalam pembelaannya, yang disebutnya “Indonesia Vrij” (Indonesia Merdeka). Setelah Hatta ditahan selama beberapa bulan, pada tanggal 22 Maret 1928, Hatta dan tiga anggotanya dibebaskan oleh pengadilan, karena semua tuduhan tidak dapat dibuktikan. Setelah belajar selama 11 tahun di Belanda, Hatta akhirnya tiba di Indonesia pada tanggal 5 Juli 1932. Setelah istirahat beberapa hari, Hatta memusatkan perhatian pada pimpinan PNI Baru. Terbukti banyak cabang PNI Baru yang berdiri di berbagai kota. Namun tak lama kemudian, Hatta dan beberapa anggota PNI Barunya, termasuk Shahrir, ditangkap terlebih dahulu di penjara Glodok kemudian diasingkan ke Digul. Setahun Hatta tinggal di Boven Digula, kemudian pada tahun 1936 Hatta diangkut ke tempat pembuangan sampah di Banda Neira.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Teks Bung Hatta Tak Mudah Tergoda Harta Karun

Setelah pecahnya Perang Pasifik (Desember 1941), Hatta dan Shahrir dipindahkan ke Sukabumi. Setelah bebas dari penjara, Hatta juga aktif di berbagai organisasi Indonesia. Tepat satu tahun setelah dimulainya perang di Asia Timur Raya, pada tanggal 8 Desember 1942 diadakan rapat umum di Lapangan Icada di Jakarta. Hatta diminta berpidato.

Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih memilih melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut daripada menjadi jajahan rakyat lagi. Kemudian, pada 8 Maret 1943, “Empat Kemenangan” seperti Soekarno Hatta Ki Hajar Dewantara dan K. H. Mas Mansoor mendirikan Poetera; Pusat Kekuatan Rakyat. Poetera sendiri menganggap cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagai tujuan utama bangsa. Poetera pun mencoba mengubah sistem pendidikan peninggalan Belanda menjadi lebih cocok untuk Indonesia. Poetera sedikit banyak berhasil menciptakan persatuan sebagai bangsa dan juga meningkatkan potensi masyarakat.

Hatta kemudian berperan aktif dalam pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibuka pada 28 Mei 1945. Badan ini menyusun konstitusi yang dapat diselesaikan pada Juli 1945. Selain BPUPKI, Hatta juga ikut dalam pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada awal Agustus 1945. Pada pukul sepuluh pagi tanggal 17 Agustus 1945, deklarasi kemerdekaan akhirnya diumumkan, dan keesokan harinya diadakan pengesahan UUD 1945 yang dihadiri oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan. Keikutsertaannya dalam organisasi-organisasi tersebut akhirnya membantunya menjadi pewarta kemerdekaan Indonesia bersama dengan Sukarno. Hatta diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama Kemasyhuran Sukarno dan Hatta terwujud dalam peristiwa 19 Desember 1948, ketika ibu kota Indonesia, Yogyakarta, diserang oleh Belanda dan akhirnya oleh Yogyakarta. Komisi Tribangsa tidak mampu mencegah Belanda menangkap Sukarno dan Hatta. Terakhir, pada tahun 1946, Hatta memimpin delegasi Indonesia pada perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil perundingan tersebut adalah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Republik Indonesia Serikat (RIS) didirikan dengan Hatta sebagai perdana menteri. Antara 29 Januari 1949 dan Desember 1949, ia sekaligus menjabat sebagai Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan merangkap sebagai Menteri Pertahanan RIS.

Antara Desember 1949 dan Agustus 1950, Hatta juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (menlu) RIS. Hatta meninggal pada 14 Maret 1980 pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, setelah sebelas hari dirawat di sana. Sepeninggalnya pada 23 Oktober 1986, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Proklamator kepada Bung Hatta bersama mendiang Bung Karno. Pada 7 November 2012, Bung Hatta resmi dinyatakan sebagai pahlawan nasional bersama Bung Karno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lihat juga: Kunci Jawaban AD-K8-02 Pembuatan Diagram

Berikut adalah beberapa kalimat dengan kesalahan tanda baca. Silakan tulis saran dan alasan korektif atau aturan tanda baca dasar!

1. Hatta lulus dari Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916, kemudian pada tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang.

Penawaran pemulihan: …………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………… ………..

2. Ketika Hatta terpilih menjadi Ketua PI, beliau memberikan pidato pengukuhan berjudul Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur Ekonomi Dunia dan Konflik Kekuasaan.

Penawaran pemulihan: …………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………… ………..

3. Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih memilih melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut daripada menjadi jajahan rakyat lagi.

Penawaran pemulihan: …………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………… ………..

4. Kemudian, pada tanggal 8 Maret 1943, “Empat Kemenangan” seperti Ki Hajar Dewantara Soekarno Hatta dan K. H. Mas Mansoor mendirikan Poetera; Pusat Kekuatan Rakyat.

Penawaran pemulihan: …………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………… ………..

5. 23 September 1927 Hatta dengan Ali Sastroamijojo-Nazir Datuk Pamunjak-Abdul Majid Jojoadhiningrat; ditangkap oleh otoritas Belanda

Penawaran pemulihan: …………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………… ………..

Baca juga: Kunci jawaban soal teks biografi Ki Hajar Devantara

Membalas :

1. Hatta lulus dari Europese Lagere School (ELS) tahun 1916. Selain itu, Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang pada tahun 1919.

2. Ketika Hatta terpilih menjadi Ketua PI, beliau memberikan pidato pengukuhan berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen” (“Struktur Ekonomi Dunia dan Konflik Kekuasaan”).

3. Hatta berkata: “Bagi para pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut daripada menjadi jajahan manusia lagi.”

4. Kemudian pada tanggal 8 Maret 1943 keempat Serangkai seperti Sukarno Hatta, Ki Hajar Devantara dan K.H. Mas Mansoor mendirikan Poetera (Pusat Tenaga Rakyat).

5. Pada tanggal 23 September 1927, Hatta bersama Ali Sastroamijoyo, Nazir Datuk Pamunjak dan Abdul Majid Jojoadhiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai pertanyaan yang dapat disajikan mengenai kunci jawaban mengkaji penggunaan tanda baca dan kata serapan dalam teks biografi. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Baca juga: Kunci jawaban soal teks biografi I Gusti Ngurah Rai

Penolakan tanggung jawab:

1. Jawaban dan pembahasan dalam postingan ini mungkin berbeda dengan jawaban dari sumber lain.

2. Jadikan postingan ini salah satu bahan referensi saat menjawab pertanyaan, dan bukan panduan utama dan satu-satunya.

3. Posting ini tidak sepenuhnya benar.


https://australiavotes.org