Struktur kunci jawaban teks biografi R.A. Kartini – Hallo para guru yang budiman, pada artikel kali ini kami akan menyajikan informasi tentang kunci jawaban struktur teks biografi R.A. Foto-foto. Pembahasan masalah ini dapat ditemukan dalam buku Pintar Pintar Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X SMA/SMK.
Sebelum melanjutkan ke pembahasan masalah, bacalah dengan seksama teks biografi R. A. Kartini. Setelah itu melakukan kajian teks biografi.
Untuk penjelasan lengkapnya, mari kita simak ulasan berikut ini bersama-sama!
Struktur kunci jawaban teks biografi karya R. A. Kartini, Bahasa Indonesia, SMA, kelas 10, kurikulum Merdeka, halaman 133
Untuk menambah pemahaman anda, silahkan baca biografi R.A. Kartini dengan seksama. Mempelajari struktur menurut struktur teks biografi yaitu orientasi, isu/peristiwa penting dan reorientasi. Diskusikan dengan teman kelompok kemudian presentasikan di depan kelas.
Biografi R.A. Foto-foto
Nama lengkap R.A. Kartini oleh Raden Ajeng Kartini Jojo Adhiningrat. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Nama ayahnya adalah Raden.
Mas Adipati Ario Sosroningrat yang saat itu menjabat sebagai Bupati Jepara. Nama ibunya adalah M.A. Ngasira, dia adalah putri Nyai Haji Siti Amin dan Kyai Haji Madirono, guru agama di Telukavur, Jepara.
Baca juga: Kunci jawaban soal teks biografi I Gusti Ngurah Rai
Lahir dari keluarga berpengaruh, R.A. Kartini mengenyam pendidikan yang baik. Kartini juga diperbolehkan belajar di ELS (Europese Lagere School). Di sini Kartini belajar bahasa Belanda. Namun, setelah 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena harus pensiun. Kebiasaan dan adat istiadat pada masa itu, perempuan yang cukup umur harus tinggal di rumah dan pensiun, R. A. Cartini kemudian terpaksa memendam keinginan untuk melanjutkan ke bangku SMA.
Untuk mengisi waktu luangnya, karena menyendiri, R.A. Kartini kemudian gemar membaca. Dia membaca banyak buku dan surat kabar dalam bahasa Belanda. R. A. Cartini tercatat pernah membaca buku karya Louis Couperus berjudul De Stille Kraacht Van Eeden, sang feminis August de Witt karya Mrs. Goekop de Jong Van Beek, dan novel anti perang karya Bertha von Sutner, Die Waffen Nieder (Turunkan Lenganmu). ). Dengan banyak membaca, Cartini mulai berpikir lebih luas lagi. Kartini mulai membandingkan posisi wanita Barat dan wanita Indonesia. Selain membaca, R.A. Kartini juga gemar menulis. Karya-karya R. A. Kartini dimuat di majalah De Hollandsche Lelie terbitan Belanda. Bahkan, ia akan menerima beasiswa dari pemerintah Belanda untuk karya besarnya.
Sejak saat itu, RA Kartini tertarik untuk memajukan perempuan pribumi. Menurutnya, posisi perempuan pribumi saat itu masih jauh atau berstatus sosial agak rendah. Dia ingin memajukan perempuan Indonesia. Anda bisa mulai dengan faktor pendidikan. Untuk itu, ia mendirikan sekolah putri di Jepara. Murid-muridnya hanya berjumlah sembilan orang, terdiri dari kerabat atau saudara. Selain pendidikan, Cartini juga menaruh perhatian pada isu-isu sosial yang muncul. Menurutnya, perempuan perlu mendapatkan kesetaraan, kebebasan, otonomi.
dan persamaan hukum. Tidak ada diskriminasi gender. Cita-cita mulia R. A. Kartini adalah ingin perempuan pribumi bisa belajar dan belajar seperti saat ini. Selain itu, ia juga mengharapkan persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. Hal itu ia sampaikan melalui surat kepada teman-temannya di Belanda, salah satunya Rosa Abendanone, teman yang sangat mendukungnya.
Untuk kehidupan keluarganya, R.A. Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Jojo Adhiningrat, Bupati Rembang, berdasarkan keputusan dan pilihan ayahnya saat itu. Beruntung setelah menikah, suaminya memahami keinginan dan cita-cita Kartini, sehingga ia mendapatkan kebebasan dan mendukung pendirian sekolah putri di sebelah timur gerbang kompleks pemerintahan kabupaten Rembang atau di gedung yang sekarang dikenal dengan gedung Pramuk.
Dari pernikahan tersebut, Kartini dikaruniai seorang putra yang lahir pada tanggal 13 September 1904 dan diberi nama Soesalit Jojoadhiningrat. Namun sayang, beberapa hari setelah melahirkan pada 17 September 1904, Cartini meninggal dunia. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Teks Bung Hatta Tak Mudah Tergoda Harta Karun
Sepeninggal R. A. Kartini, J. H. Abendanon dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda mulai mengumpulkan surat-surat yang ditulis oleh R. A. Kartini. Dari situlah sebuah buku berjudul “Door Duisternis tot Licht” disusun dan diterjemahkan dengan judul “From Darkness to Light”, yang diterbitkan pada tahun 1911. Buku itu dicetak lima kali, dan edisi kelima memuat semua surat yang ditulis oleh Cartini.
Berkat publikasi pemikiran tersebut, R. A. Cartini menjadi dikenal luas. Pemikiran Kartini juga mulai mengubah cara pandang masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi Jawa. Pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, termasuk V. R. Soepratman yang menulis lagu berjudul “Ibu Kita Kartini”.
Silakan pelajari struktur teks biografi di atas sesuai dengan isi tabel berikut.
Tabel 5.5 Struktur isi teks biografi R.A. Foto-foto
Struktur teks | Nomor paragraf | Menyebabkan |
Orientasi | ||
Masalah atau peristiwa penting | ||
Reorientasi |
Membalas :
Struktur teks | Nomor paragraf | Menyebabkan |
Orientasi | Paragraf 1 | Paragraf ini berisi tentang pengenalan tokoh R.A. Kartini (nama, tempat dan tanggal lahir, status perkawinan). |
Masalah atau peristiwa penting | Butir 2-7 | Paragraf-paragraf tersebut memuat peristiwa penting yang dialami tokoh R. A. Kartini. |
Reorientasi | Butir 8 | Paragraf ini berisi kesimpulan dan simpulan mengenai pandangan penulis terhadap tokoh R. A. Kartini. |
Baca juga: Kunci jawaban soal teks biografi Ki Hajar Devantara
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan pertanyaan yang dapat dikemukakan dalam kunci jawaban struktur teks biografi R.A. Kartini. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
Penolakan tanggung jawab:
1. Jawaban dan pembahasan dalam postingan ini mungkin berbeda dengan jawaban dari sumber lain.
2. Jadikan postingan ini salah satu bahan referensi saat menjawab pertanyaan, dan bukan panduan utama dan satu-satunya.
3. Posting ini tidak sepenuhnya benar.